Wojciech Witold Jaruzelski (diucapkan: [[Media:Pl-Wojciech Jaruzelski.ogg|/'vɔjʨɛx jaru'zɛlskʲi/]]) (6 Juli 1923 – 25 Mei 2014) adalah mantan pemimpin politik dan militer komunis Polandia, Perdana Menteri (1981-1985), kepala Dewan Negara Polandia (1985-1989) serta Presiden (1989-1990).
Ia terlahir dari keluarga pemilik tanah. Setelah pecahnya PD II ia berada di Lituania dan kemudian dideportasi ke Siberia. Jaruzelski tidak menemukan jalan ke Angkatan Bersenjata Polandia di Uni Soviet yang dibentuk Jenderal Wladyslaw Anders; ia mendaftarkan diri angkatan yang diorganisasi oleh Persatuan Patriot Polandia yang berhaluan komunis. Ia lulus dari Sekolah Perwira Soviet di Ryazan. Ia kembali ke Polandia dengan pasukan yang dikomandani Jendral Zygmunt Berling.
Pada tahun-tahun 1945-1947 ia turut serta dalam memerangi gerakan bawah tanah penuntut kemerdekaan dan gerilyawan nasionalis Ukraina. Pada 1947 bergabung dengan Partai Buruh Polandia, di mana pangkatnya naik dengan cepat di Pasukan Rakyat Polandia. Pada 1956 ia menjadi Jenderal Pasukan Rakyat Polandia termuda. Pada 1960-1965 ia adalah Ketua Dewan Politik Pusat Militer Polandia, Ketua Staf Jenderal antara 1965-1968 dan di saat yang sama dari 1962 sampai 1968 Wakil Menteri Pertahanan Nasional. Menjadi Anggota Komite Pusat Partai Buruh Bersatu Polandia sejak 1964.
Pada 1968 Jaruzelski menjadi Menteri Pertahanan Nasional; ia bertanggung jawab atas keikutsertaan Partai Rakyat Polandia dalam serbuan ke Cekoslowakia (1968); keterlibatan dalam pembatasan protes buruh berdarah di Pesisir (1970). Setelah Edward Gierek menjabat sebagai Sekretaris Pertama Komite Pusat Partai Buruh Bersatu Polandia Jaruzelski menjadi anggota Politbiro.
Pada 1981 ia menjadi kepala pemerintahan, pada tahun yang sama ia menjadi Sekretaris Pertama Komite Pusat Partai Buruh Bersatu Polandia. Pada 13 Desember 1981 Jaruzelski mendeklarasikan keadaan perang dan mengepalai Dewan Militer untuk Keselamatan Nasional.
Pada 1985 ia berhenti dari jabatan PM dan menjabat sebagai Ketua Dewan Negara. Pada 1989 sebagai akibat perbuhana yang terjadi di Uni Soviet dan takut akan pecahnya protes publik ia memutuskan duduk di Perundingan Meja Bundar di mana persetujuan tercapai berkaitan dengan pemulihan jabatan presiden. Pada 1989 ia dingkat sebagai Presiden Polandia (dengan mayoritas satu suara) oleh Majelis Nasional Poland. Ia adalah satu-satunya kandidat. Ia tetap dalam jabatannya hingga Desember 1990, saat pemilihan Lech Wałęsa untuk jabatan Presiden Polandia.
Pada 2006 Institut Kenangan Nasional mendakwanya dengan kejahatan komunis berkaitan dengan pernyataan keadaan perang.