Zaman Heroik Penjelajahan Antarktika adalah sebuah era yang dimulai pada akhir abad ke-19, dan berakhir setelah Perang Dunia Pertama; Ekspedisi Shackleton–Rowett tahun 1921–22 sering kali dikutip oleh para sejarawan sebagai garis pembagian antara zaman "Heroik" dan "Mekanikal".[1][2][3] dimana 17 penjelajahan Antarktika besar diluncurkan dari sepuluh negara.[4] Faktor umum dalam penjelajahan-penjelajahan tersebut adalah alam terbatas dari sumber-sumber daya yang tersedia kepada mereka sebelum kemajuan dalam transportasi dan teknologi komunikasi yang merevolusionisasikan karya penjelajahan.[1][5] Ini menandakan bahwa setiap penjelajahan menjadi sebuah kekhawatiran saat dilakukan, dan terkadang terhalang oleh batas-batas fisik dan netral personilnya. Label "heroik", yang disebutkan pada masa selanjutnya, mengakui petualangan-petualangan yang dilakukan oleh para pionir tersebut, beberapa dari mereka tidak selamat pada penjelajahan tersebut; pada masa ini, 19 anggota penjelajahan tewas.
Pada penjelajahan-penjelajahan tersebut, kutub geografi dan magnetik sama-sama diraih. Pengabdian untuk mencapai wilayah geografi Kutub Selatan adalah objek utama dalam beberapa ekspedisi, dan merupakan alasan tunggal bagi perjalanan Roald Amundsen. Namun, ini tak hanya menjadi aspek penjelajahan kutub pada masa itu; penjelajahan lainnya dilakukan dengan tujuan-tujuan berarti di kawasan-kawasan berbeda dari benua tersebut. Akibat seluruh kegiatan ini, sebagian besar garis pantai benua tersebut ditemukan dan dipetakan, dan kawasan signifikan dari bagian dalamnya dijelajahi. Penjelajahan-penjelajahan tersebut juga memajukan sejumlah besar data saintifik dan spesimen pada serangkaian besar pelajaran ilmu pengetahuan, percobaan dan analisis yang membuat kesibukan komunitas saintifik di dunia sepanjang berdekade-dekade.[6]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Fisherlate