Jangajji atau janggwa adalah sayuran yang difermentasi dengan doenjang, ganjang dan gochujang.[1] Sayur-sayuran yang difermentasikan jadi jangajji mempertahankan kualitas nutrisi dan rasa yang sama.[2] Sayuran yang dipilih adalah jenis yang memiliki kadar air tinggi.[2]
Bumbu-bumbu yang digunakan antara lain bawang putih, daun wijen, ketimun, lobak, cabai hijau, dan akar-akaran.[2] Pada masa lalu, saat sayur sulit didapat pada musim dingin, para ibu rumah tangga mengolah sayuran hasil panen sebagai jangajji.[2] Jangajji dimakan bersama nasi dan kandungan nutrisinya terdiri dari selulosa, mineral dan vitamin.[2] Kini, jangajji jarang dikonsumsi karena semakin banyak sayur-sayuran yang tersedia sepanjang tahun dan mengolah sayuran untuk kebutuhan musim dingin dirasa tidak penting lagi.[2]
|isbn=
(bantuan).