Niter | |
---|---|
Umum | |
Kategori | Mineral nitrat |
Rumus (unit berulang) | KNO3 |
Klasifikasi Strunz | 5.NA.10 |
Klasifikasi Dana | 18.1.2.1 |
Sistem kristal | Ortorombik |
Kelas kristal | Dipyramidal (mmm) simbol H-M: (2/m 2/m 2/m) |
Grup ruang | Cmc21 |
Identifikasi | |
Warna | putih |
Perawakan | druse atau asikular |
Belahan | sangat baik pada {001}; baik pada {010} |
Fraktur | rapuh |
Kekerasan dalam skala Mohs | 2 |
Kilau | seperti kaca |
Gores | putih |
Diafaneitas | transparan |
Berat jenis | 2,10 (kalkulasi) |
Indeks bias | nα = 1,332 nβ = 1,504 nγ = 1,504 |
Kelarutan | mudah larut |
Referensi | [1][2][3] |
Niter (serapan ejaan Amerika Serikat) atau nitre (serapa ejaan Britania[4]), adalah bentuk mineral kalium nitrat, KNO3, yang juga dikenal sebagai saltpeter atau saltpetre. Sejarahnya, istilah "niter" tidak dibedakan dengan baik dari natron, keduanya didefinisikan dengan sangat gamang tetapi umumnya merujuk pada senyawa karbonat atau nitrat dari natrium atau kalium. Tiga mineral terkait adalah soda niter (natrium nitrat), amonia niter (amonium nitrat), dan stronsium nitrat. Niter pernah digunakan sebagai rujukan khususnya garam nitrasi yang dikenal sebagai beragam jenis saltpeter (hanya garam nitrasi yang baik untuk pembuatan bubuk mesiu). Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1790 niter dan asam nitrat turunannya pertama kali digunakan untuk memberi nama unsur nitrogen.
Niter paling sering dijumpai pada lingkungan gersang, karena sifatnya yang mudah larut dalam air. Sumber utama mineral natrium nitrat ("saltpeter Chile", yaitu nitratina) adalah gurun Atacama di Chile. Nitrat kalium dan lainnya berperan penting untuk digunakan sebagai pupuk dan, dalam sejarahnya, serbuk mesiu. Banyak kebutuhan dunia saat ini dipenuhi oleh nitrat yang diproduksi secara sintetis, meskipun mineral alami masih ditambang dan masih memiliki nilai komersial yang signifikan.