Plutonisme adalah pendapat dalam petrologi yang menyatakan bahwa semua batu-batuan adalah akibat dari kegiatan panas perut bumi, termasuk segala peristiwa penyusupan magma di antara lapisan-lapisan kulit bumi dan hal-hal yang mengenai intrusi serta prosesnya.[1] Hal ini berlawanan dengan neptunisme yang menyatakan bahwa batuan terbentuk melalui sedimentasi.[2] Plutonisme awalnya dikemukakan oleh Abbe Anton Moro (1687-1750) berdasarkan studi pulau vulkanik dan dikembangkan oleh James Hutton (ilmuwan Skotlandia dan pemimpin plutonisme).[3][4] Hutton memandang bumi sebagai tubuh yang dinamis yang berfungsi sebagai mesin pemanas.[4] Panas tersebut mengalir ke bawah benua dan meninggalkan sedimen di laut.[4] Panas menyebabkan bagian terluar dari bumi meluas dan mengangkat sedimen di laut untuk membentuk benua baru.[4]