1824–1911 | |||||||||
Kekuasaan Kesultanan Riau-Lingga berwarna merah, terdiri dari banyak pulau di perairan Laut Tiongkok Selatan dan kantong di Kateman, Sumatra. | |||||||||
Status | Protektorat Hindia Belanda, protektorat kesultanan Utsmaniyah | ||||||||
Ibu kota | Penyengat Inderasakti (Administratif 1824–1900) (Kerajaan dan administratif 1900–1911) Daik (Kerajaan 1824–1900) | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Melayu | ||||||||
Agama | Islam Sunni | ||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||
Sultan | |||||||||
• 1819–1832 | Abdul Rahman | ||||||||
• 1832–1835 | Muhammad II | ||||||||
• 1835–1857 | Mahmud IV | ||||||||
• 1857–1883 | Sulaiman II | ||||||||
• 1885–1911 | Abdul Rahman II | ||||||||
Yang Dipertuan Muda | |||||||||
• 1805–1831 | Jaafar | ||||||||
• 1831–1844 | Abdul | ||||||||
• 1844–1857 | Ali II | ||||||||
• 1857–1858 | Abdullah | ||||||||
• 1858–1899 | Muhammad Yusuf | ||||||||
Era Sejarah | Hindia Belanda | ||||||||
1824 | |||||||||
• Dihapuskan oleh Belanda | 1911 | ||||||||
| |||||||||
Sekarang bagian dari | Indonesia | ||||||||
Bagian dari seri mengenai |
---|
Sejarah Indonesia |
Garis waktu |
Portal Indonesia |
Kesultanan Riau-Lingga adalah salah satu kerajaan Melayu yang didirikan di Pulau Lingga. Kesultanan ini dibentuk pada tahun 1824 dari pecahan wilayah Kesultanan Johor Riau atas perjanjian yang disetujui oleh Britania Raya dan Belanda. Pendirinya adalah Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah. Wilayah Kesultanan Riau Lingga terletak di provinsi Kepulauan Riau dan sebagian kecil Indragiri Hilir. Pusat pemerintahan Kesultanan Riau Lingga awalnya berada di Tanjung Pinang, tetapi kemudian dipindahkan ke Pulau Lingga. Kesultanan Riau berakhir pada tanggal 3 Februari 1911 dan dikuasai Hindia Belanda. Kesultanan ini berperan dalam pengembangan Bahasa Melayu Riau sebagai bahasa standar yang kemudian ditetapkan sebagai Bahasa Indonesia.[1]