Mesotelioma (Mesothelioma) | |
---|---|
CT scan menunjukkan sisi kiri Mesotelioma dengan mediastinal kelenjar getah bening yang membesar. | |
Informasi umum | |
Nama lain | Malignant mesothelioma |
Spesialisasi | Onkologi |
Penyebab | ~ 40 tahun setelah terpapar asbestos[1] |
Faktor risiko | Genetika, terinfeksi Virus simian 40[1] |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda | sesak napas, perut membengkak, nyeri di dinding dada, batuk, rasa lelah, dan turun berat badan[2] |
Komplikasi | Cairan di sekitar paru[2] |
Awal muncul | Satu kali tahapan[3] |
Diagnosis | Pencitraan medis, memeriksa cairan yang dihasilkan oleh kanker, jaringan biopsi[3] |
Tata laksana | |
Pencegahan | Mengurangi paparan asbestos[4] |
Perawatan | Bedah, terapi radiasi, kemoterapi, pleurodesis[5] |
Prognosis | Lima tahun bertahan hidup ~8% (US)[6] |
Distribusi dan frekuensi | |
Prevalensi | 60,800 (kasus selama 2015)[8] |
Kematian | 32,400 (2015)[7] |
Mesotelioma (bahasa Inggris: Mesothelioma) adalah sebuah jenis kanker yang berkembang pada lapisan tipis jaringan tubuh yang menutupi banyak organ dalam (dan dikenal sebagai Mesotelium).[5] Bagian tubuh yang paling sering terjangkit pada selaput paru-paru dan dinding dada (pleura),[2][1] dan lebih jarang terjadi di lapisan perut dan kantung yang mengelilingi jantung,[9] atau pada kantung yang mengelilingi testis bisa saja terjangkit.[2][10] Tanda-tanda dan gejala jika terjangkit kanker mesotelioma biasanya ditandai adanya sesak napas karena cairan di sekitar paru, kemudian perut membengkak, terasa nyeri di dinding dada, batuk, rasa lelah, dan terjadinya penurunan berat badan.[2] Gejala ini akan muncul secara perlahan.[3]
Sekitar 80% kasus kanker mesotelioma disebabkan karena terpapar asbestos (asbes),[1] dan semakin besar eksposur maka semakin besar risiko yang dialami.[1] Pada tahun 2013 silam, terdapat 125 juta orang di seluruh dunia, terpapar asbestos di tempat kerja.[11] Risiko tertinggi terjangkit terjadi pada orang yang bekerja di bidang asbes, sesuatu yang memproduksi asbes, tinggal bersama dengan pekerja asbes, atau juga bekerja di gedung yang memakai asbes.[1] Mencuci pakaian seseorang yang bekerja dengan asbes juga dapat meningkatkan risiko terkena Mesotelioma.[11] Faktor lain penyebab terjangkit adalah faktor genetika dan terinfeksi virus simian 40.[1] Diagnosis dapat ditemukan melalui rontgen dada dan CT scan, dan juga melakukan pemeriksaan cairan yang dihasilkan oleh kanker.[3]
Saran pencegahan utama supaya terhindar dari kanker ini adalah mengurangi intensitas dengan paparan asbes.[4] Sementara untuk perawatan bagi penderita pada umumnya melalui bedah, terapi radiasi, dan juga kemoterapi.[5] Cara lain yakni melakukan pleurodesis, menggunakan zat talc untuk menggores pleura, untuk mencegah cairan menumpuk di sekitar paru-paru.[5] Pengobatan dengan kemoterapi mencakup pengobatan cisplatin dan pemetrexed.[3] Rata-rata orang yang dapat bertahan hidup selama lima tahun pasca diagnosis di Amerika Serikat hanya sekitar 8%.[6]
Selama tahun 2015, terdapat 60.800 orang didiagnosa menderita mesotelioma, dan 32.000 orang diantaranya telah meninggal.[8][7] Tingkat pengidap kanker mesotelioma sangat bervariasi di berbagai negara, dan paling banyak terjadi di Australia, Britania Raya, sementara paling rendah terjadi di Jepang.[1] Kasus yang ditemukan di Amerika Serikat sekitar 3.000 orang setiap tahunnya,[12] Pengidap Mesotelioma lebih banyak menjangkit laki-laki dibanding perempuan, dan diagnosis terjadi pada usia 65 tahun, dan kebanyakan kasus kematian terjadi diusia 70 tahun.[1]