60°13′29″N 24°45′23″E / 60.2247°N 24.7563°E
Nama asli | Nokia Oyj |
---|---|
Julkinen osakeyhtiö (Perusahaan publik) | |
Kode emiten | |
ISIN | FI0009000681 |
Industri | |
Pendahulu |
|
Didirikan | 12 Mei 1865Tampere, Keharyapatihan Finlandia, Kekaisaran Rusia | di
Pendiri | |
Kantor pusat | , |
Wilayah operasi | Seluruh dunia |
Tokoh kunci |
|
Produk | Daftar produk Nokia |
Pendapatan | €23,33 milyar[2] (2019) |
€485 juta[2] (2019) | |
€18 juta[2] (2019) | |
Total aset | €39,12 milyar[3] (2019) |
Total ekuitas | €15,4 milyar[2] (2019) |
Karyawan | 98.322[3] (2020) |
Divisi | |
Anak usaha |
|
Situs web | www |
Catatan kaki / referensi [4][5] |
Nokia Corporation (nama aslinya Nokia Oyj, atau biasa disebut Nokia; bahasa Finlandia: [ˈnokiɑ], UK /ˈnɒkiə/, US /ˈnoʊkiə/) adalah sebuah perusahaan telekomunikasi, teknologi informasi, dan elektronik konsumen multinasional asal Finlandia yang didirikan pada tahun 1865. Kantor pusat Nokia terletak di Espoo, Finlandia, di kawasan metropolitan Helsinki.[4] Pada tahun 2018, Nokia mempekerjakan sekitar 103.000 orang di lebih dari 100 negara, dan berbisnis di lebih dari 130 negara, serta mencatatkan pendapatan tahunan sekitar €23 miliar.[5] Nokia adalah sebuah perusahaan publik yang melantai di Bursa Saham Helsinki dan Bursa Saham New York.[6] Berdasarkan Fortune Global 500, Nokia adalah perusahaan dengan pendapatan terbesar ke-415 di dunia pada tahun 2016, dan pernah menempati peringkat ke-85 pada tahun 2009.[7] Perusahaan ini adalah salah satu komponen dari indeks pasar saham Euro Stoxx 50.[8][9]
Nokia telah berbisnis di sejumlah bidang selama lebih dari 150 tahun terakhir. Perusahaan ini didirikan sebagai sebuah pabrik pulp dan telah lama diasosiasikan dengan karet dan kabel, namun sejak dekade 1990-an, perusahaan ini mengalihkan fokusnya ke infrastruktur telekomunikasi berskala besar, pengembangan teknologi, dan pemberian lisensi.[10] Nokia adalah kontributor besar pada industri telekomunikasi seluler, dengan membantu pengembangan standar GSM, 3G, dan LTE (dan saat ini di 5G), serta pernah menjadi produsen ponsel dan ponsel cerdas terbesar di dunia. Setelah bermitra dengan Microsoft dan kemudian mengalami kesulitan di pasaran,[11][12][13] Microsoft akhirnya membeli bisnis ponsel milik Nokia,[14][15] untuk membentuk Microsoft Mobile pada tahun 2014.[16] Setelah itu, Nokia mulai lebih fokus pada bisnis infrastruktur telekomunikasi dan pada teknologi Internet of things, yang ditandai dengan penjualan divisi pemetaan Here dan akuisisi terhadap Alcatel-Lucent, yang meliputi organisasi riset Bell Labs.[17] Perusahaan ini kemudian juga bereksperimen dengan realitas maya, serta kesehatan digital melalui pembelian Withings.[18][19][20][21] Merek Nokia kemudian kembali ke pasar ponsel dan ponsel cerdas pada tahun 2016 melalui perjanjian lisensi dengan HMD Global.[22] Hingga saat ini, Nokia masih merupakan pemberi lisensi paten besar untuk sebagian besar produsen ponsel besar di dunia.[23] Hingga tahun 2018, Nokia adalah produsen peralatan jaringan terbesar ketiga di dunia.[24]
Perusahaan ini dilihat sebagai kebanggaan nasional oleh Bangsa Finlandia, karena bisnis ponselnya membuat Nokia saat ini masih merupakan merek dan perusahaan multinasional terbesar asal Finlandia.[25] Pada masa kejayaannya pada tahun 2000, selama gelembung telekomunikasi, Nokia menyumbang 4% PDB dan 21% total ekspor Finlandia, serta 70% kapitalisasi pasar Bursa Saham Helsinki.[26][27]